Musim hujan : Waspadai Lampu Kotor

Well, Tahun baru Cina sudah siap menemui kita, ini berarti musim hujan sudah saatnya tiba untuk Indonesia. Hujan dan Riding identik dengan bahaya. Setuju? Harus Setuju! Kali ini motoisme akan membahas salah satu potensi bahaya yang kadang kita sepelekan, yakni sarana penerangan.

Lampu adalah sarana yang penting dalam berkendara. Penerangan bagi si pengguna kendaraan berguna untuk menerangi jalan yang akan dilewati. Lubang, belokan, rambu-rambu atau marka jalan akan lebih mudah terlihat dengan penerangan ini. Sedangkan bagi pengendara lain atau pengguna jalan lain, lampu kendaraan yang menyala berguna untuk memberi tanda atau dalam bahasa kerennya “sign” bahwa terdapat kendaraan lain.

Lampu kotor mengurangi intensitas cahaya

Lalu bagaimana dengan lampu yang seperti di atas? Apakah agan pernah mengalaminya? atau pernah menemukan yang beginian seliweran dijalan? Motoisme disini hanya mencoba mengingatkan mas bro semua agar lebih memperhatikan hal seperti ini. Simpel tapi mudah terlupakan.

Kotoran bersifat menyerap cahaya

Dari pengalaman yang pernah motoisme alami selama riding dengan motor maupun berkendara dengan mobil bahwasannya kotoran yang ada pada mika lampu bersifat menyerap intensitas cahaya yang dihasilkan oleh bohlam lampu yang dipantulkan oleh relfektor. Lalu apa dampak dari intensitas cahaya yang berkurang itu? yah otomatis jarak pandang akan berkurang akibat cahaya lampu tidak sampai tujuan.

Nah apa yang menyebabkan mika lampu kotor? Biasanya kondisi jalanan yang becek dan bertanah menyebabkan kotor pada mika lampu. Cipratan air dari kendaraan lain baik motor maupun mobil menyebabkan air-air tersebut nempel pada lampu. Apalagi kondisi tanah Jakarta yang berwarna merah, jika berkombinasi dengan air sangat berpotensi untuk membuat kotor dan bersifat lengket. So…. alangkah baiknya kita bersihkan lampu kotor tersebut sebelum kita riding.